PELATIHAN BERBASIS INDUSTRI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN BUDAYA KERJA INDUSTRI SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 TEMPEL
Keywords:
budaya kerja, kesiapan kerja, pelatihan berbasis industri, SMK OtomotifAbstract
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tahun 2022 tingkat pengangguran lulusan SMK masih tertinggi
dibandingkan tingkat pendidikan lain, yakni mencapai 11,13 persen. Penyebab tingginya angka pengangguran
ini adalah kurangnya kesiapan kerja siswa SMK di industri. SMK Muhammadiyah 2 Tempel berusaha
mempersiapkan peserta didik dengan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang otomotif.
Di sisi lain, data dokumentasi tracer alumni masih menunjukkan bahwa hanya sekitar 10% siswa yang bekerja
sesuai dengan kompetensinya sesuai pendidikan. Banyaknya lulusan yang akhirnya bekerja di luar keahlian
mereka disebabkan oleh kurangnya kesiapan dalam sikap, pengetahuan, ketrampilan kerja, dan budaya industri
otomotif serta kurangnya sarana prasarana pembelajaran yang berorientasi industri. Berdasarkan permasalahan
tersebut, pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pelatihan berbasis industri agar
guru dan siswa dapat lebih memahami budaya kerja industri dan meningkatkan sarana prasarana pembelajaran
berbasis industri. Untuk mencapai tujuan tersebut, seluruh tahapan PkM melibatkan praktisi industri otomotif.
Metode yang digunakan terdiri dari tiga tahapan yang mencakup pelatihan, implementasi dan pendampingan.
Kegiatan ini mendorong peningkatan pemahaman terkait budaya kerja berbasis industri yang ditunjukkan
dengan adanya peningkatan skor pretest dan posttest.